Selasa, 28 Januari 2014

SELAMATKAN SEPINGGAN !!!

Kenapa sepinggan harus di ubah Pertanyaan mayoritas balikpapan. Nama bandara yang sejak dulu menjadi kebanggaan warga balikpapan harus tergerus dengan kelancangan pemimpin yang beratasnamakan adat ! Politik nya yang sangat kotor itu bisa saja memecah belah persaudaraan balikpapan yang sejak dulu sangat harmonis. Ke-Egoisannya pula yang memaksa orang nomor satu di balikpapan Bapak Rizal Effendy untuk bertekuk lutut menuruti apa yang menjadi titahnya.

Kami warga balikpapan bukan semata-mata pendatang, dan jangan berpandangan bahwa kami masih berbeda dengan kalian. Apa itu yang menjadi alasan kalian untuk merubah nama "Bandara" yang telah lama menjadi ikon kebanggaan dari warga balikpapan. Apa kalian hanya bisa menjual isu SARA yang hakekatnya sangat kotor dan naif tersebut. Apakah kita berbeda kawan ? Apakah Nama Besar Indonesia masih belum cukup menjadikan kita Saudara Se-Tanah Air. apakah yang kalian kira "TAMU" ini tidak boleh menyuarakan pendapatnya yang sangat kalian sisihkan dari kuping kalian. Jangan lah seperti itu sobat. Ayo kita ubah cara berpandangan kita terhadap saudara kita yang masih satu atap dengan kalian. Atap Kalimantan dengan langit Indonesia sangat lah besar jika kalian mau berfikir. Ayolah tanyakan pendapat saudara kalian yang hidup tinggal di balikpapan. Tanyakan kepada meraka apakah mengganti nama bandara SEPINGGAN sangat diperlukan saat ini. Apakah dengan mengganti nama yang sudah mengakar di hati warga dunia dapat serta merta melambungkan namanya ? sepertinya itu pikiran yang jauh dari kata logis. Apakah warga di perbatasan harus mencari nafkah dari negeri Sebrang hanya lantaran Sang Pemimpin sedang sibuk mengganti nama yang bukan bukan hak-nya?. Apakah saudara kita yang di batas utara sana harus berjuang tanpa bantuan yang mereka sangat harapkan?.

Sungguh tirani, betapa dia #gubernur sangat egois dengan pemikiran yang sangat sempit dia memutuskan secara sepihak tanpa ada restu dari yang punya tanah. Hormatilah pemiliknya maka kamu akan dihargai bak seorang raja, tapi gimana mau dihormatin dengan cara yang membuat banyak orang tergerak untuk menolak gagasannya, yang ada orang merasa kapok dengan memilihnya sebagai pemimpin. Jangan salahkan kami jikalau kami menyuarakan dengan lantang apa yang ada dalam pikiran. bukan bermaksud untuk merendahkan siapapun atau apapun BALIKPAPAN MENOLAK PERGANTIAN NAMA "BANDAR UDARA SEPINGGAN" menjadi "BANDAR UDARA SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN".

kami yang terdengar dari kejauhan.

Kamis, 23 Januari 2014

Just Want you to know.

AHH ! Inini yang jadi pertaruhan. Kalo aja sering ketemuan, nungkin ga' bakalan gini jadinya. Cuman bisa bayangin wajah lebar kamu sama suara kamu yang gede yang bisa dibilang bisa bikin tenang pikiran, ngundang inspirasi untuk datang. Kita memang jarang berbincang panjang lebar tentang apapun..

Tapi kalo aku boleh sedikit cerita. Kamu dengan gayamu yang dengan mudah menebar senyum, kamu yang dengan lisan mu bisa membuat orang jatuh hati padamu, kamu yang dengan segala yang ada dikamu bisa mbuat aku,, orang yang kamu kira cuman teman bisa berharap tuk lebih dari sekedar teman. Pikiran maunya pengen cuman sekedar nyentuh jarimu yang lentik, mendengar suaramu manggil nama aku dengan rasa sayang, tapi akal ngomong Ga'.. Akalku dengan segalan yang ada di dalamnya sudah ngomong Ga', Ga' mungkin 99.99% ga' mungkin kecuali dengan ijin-Nya aku bisa bergandengan sama dia waktu jalan bareng, aku bisa manggil dia dengan semua panggilan yang bisa bikin aku lebih mau lama-lama di dekat kamu, sebenarnya juga pengin semua nya sama kaya yang aku pikirin. Tapi juga akunya yang terlalu takut untuk nyoba berani'in manggil nama kamu.

kamu memang bukan yang pertama yang bikin aku begini, tapi percaya deh kalo kamu sudah ada di dalam sejarah aku, sejarah yang ga' terlupakan, Kamu dengan Semua Senyum Mu...
santika indahsari susanto

Rabu, 22 Januari 2014

ANDAI...

Ga tau tau kaya’mana mau dimulai dengan kata apa, dan dengan akhir yang gimana pula. Cara membuat sebuah cerita yang mengandung jutaan arti serta makna. Mungkin dengan mempelajari semua yang disantap oleh mata, atau juga sebagian yang masuk kepintu akal yang terus berbayang. Kata-kata dengan jutaan makna yang biasa menyentuh orang yang berada di kejauhan. Coba aku mulai dengan kata “ Suatu Hari “ yang banyak digunakan oleh pendongeng. Atau mungkin juga dengan kata “ Pada Awalnya “ yang biasa ditulis oleh penulis novel handal yang menceritakan awal bagian yang menjadi penentu isi novelnya. Mungkin aku coba saja dengan kata “ ANDAI “

Senin, 20 Januari 2014

TOO DUMB TO DUMP YOU

Mungkin ini bukan pertama kalinya aku sesali keputusan yang buat pengalaman tentang kamu jadi beda. Mungkin ini juga bukan pertama kalinya aku ngaku salah sama diriku sendiri. Memang kamu bukan milikku. Walaupun,, duluu,, ada. ada benih rasa, yang sebenernya itu semua bisa tumbuh. Semua itu bisa tumbuh !. Kenapa itu mati ? Kenapa rasa itu ga' tumbuh jadi rasa sayang yang sebenarnya abadi ?.

Semua mungkin sudah diatur oleh Kehendak yang ga' bisa di ganggu gugat. Semua berjalan sesuai prediksi yang di-Atas tanpa bisa kita berontak sedikitpun. Atau juga, mungkin ini memang salahku yang terlalu polos dan lugu tentang rasa yang tulus dari kamu yang buat aku terlalu tersipu. Atau juga ini memang kebodohan ku yang rela ngelepasmu kepelukan pria yang kutau dia hanya bisa menyongkel cahaya kesucian darimu. Akan banyak "atau" dan ke"mungkin"nan yang akan ku kemukakan jika aku hanya bisa melihat mu dari kejauhan. dari kejauhan tanpa bisa menunjukan perasaan ku yang sebenarnya teramat mungil jika dipandang. tapi aku ingin kamu tau perasaan ku yang kebanarannya hanya bisa diketahui oleh kamu. mungkin dengan mengucapkan kalimat mesra dari google. atau juga menanyakan pekerjaan ayahmu dan kaitannya dengan kamu AKU GA PEDULI. namamu terlalu tinggi untuk ditenggelamkan. perasaan ku juga terlalu besar untuk bisa berpaling darinya. aku memang ga' mungkin bisa hidup dengan selalu menghindar tentang kenyataan. Tentang  kenyataan perasaan yang aku sendiri sulit untuk menjauhinya.

Sebulan dua bulan 7 bulan memang aku ga pernah kuliat wajahmu didunia nyata. Namun semua itu terasa sulit untuk pupus dengan sendirinya. Aku memang butuh pengingat. Terlepas sebenarnya ini bisa terselesaikan dengan membaca kitab suci ku Al-Qur’an. Memang lebih tenang setelah membacanya. Namun aku ga’ mau munafik tentang perasaan ku. Aku bukan mendewakannya lebih dari pada Tuhan ku sendiri. Aku bukannya lebih mengutamakannya dari segala bentuk amalan dan ibadah ku kepada Tuhan-ku ALLAH wa jala. Terlepas dari perbedaan kitab yang kita pegang. Mungkin karena itulah Sang Pengatur telah membuat ketetapan demikian. Sungguh penyesalan yang tersisa berbentuk kepingan. Kepingan ingatan yang sulit untuk kulupakan selama aku masih bisa mengingat.

Perasaan memang suci jika dirangkul dengan Akal dan di selimuti oleh Iman yang tebal. Tapi itu ga’ kamu dapatkan dari pasanganmu saat ini. Aku berani berkata demikian bukan karena dia menunggangi mobil sedan beroda. Tapi aku memang tau semua sifat pria yang ku tau rupa dan idiosinkrasinya  dekat dengan mu. Sebenarnya aku ga’ rela kalo kamu salah pilih. Karena yang kutau dari perempuan yang sepertimu hanyalah ketulusan yang rapuh karna salah berpegang kompas yang sudah usang.


Aku yang pernah kau sebut namanya.

Senin, 06 Januari 2014

TERANGNYA KEBENARAN

"Saya memahami bahwa Muslim bukanlah Islam dan Islam tak bisa dinilai karena aksi Muslim. Muslimlah yang dihakimi oleh nilai-nilai Islam." Kalimat demikian bukanlah kalimat pembela bagi muslim manapun untuk melakukan hal yang telah nyata dilarang di dalam Al-Qur'an, melainkan kalimat pembela yang seharusnya diketahui oleh kaum non muslim. Aku bukan pembela agama ini, tapi aku hanya menyampaikan kebenaran yang ditutup-tutupi oleh keburukan.

Aku mengakui pengetahuanku tentang agama Allah SWT. ini masih teramat dangkal untuk berkoar di atas mimbar kebenaran. Suara ku juga terdengar sangat kecil di ujung dunia sana ! tapi apalah raga kalau tidak bisa membela sang Penciptanya. Biar tangan ini terlalu mungil untuk menggengam terangnya kebenaran. Walaupun kaki ini di paksa untuk menanggung beban kesalahan sang pembelot. Selalu tersenyumlah hati ini mengetahui kebenaran selalu berada dipihaknya.

Sebenarnya tidaklah sulit mencari kebenaran sebegini terangnya. Bukan kah akal selalu bertanya tentang kebenaran sang Pemilik Hati?